Material Beton

Beton terbuat dari campuran:

  • semen
  • air
  • agregat (kerikil) kasar dan halus
  • admixture (zat aditif) jika diperlukan

Material-material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah tertentu sehingga mudah dipindahkan, ditempatkan (dituang), dipadatkan (compact), dan dibentuk (finish), dan campuran material tersebut akan mengeras dan menghasilkan  produk yang kuat dan tahan lama.

Jumlah dari masing-masing bahan yang dicampurkan (semen, air, agregat, dll) akan mempengaruhi properti dari beton yang dihasilkan.

 

  1. SEMEN
    Berbentuk bubuk, dan jika dicampur dengan air, akan membentuk pasta. Pasta semen ini berfungsi untuk melekatkan dan mengikat antar agregat satu sama lain.
    bahan-bahan-beton

Jenis-jenis semen yang ada di Indonesia antara lain:

  • Semen portland putih
  • Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)
  • Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)
  • Semen portland campur
  • Semen masonry
  • Semen portland komposit

Tiap jenis semen akan memberikan properti yang berbeda pada beton yang dihasilkannya. Semen portland adalah tipe semen yang paling umum digunakan untuk membuat campuran beton.

Penyimpanan Semen
Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik. Semen tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah atau lantai karena dapat menyebabkan kelembaban. Jika lembab, ada uap air, semen bereaksi dengan air sehingga mengeras. Oleh karena itu, dudukan semen harus kering, bersih, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.

Tumpukan semen juga boleh ditutup dengan plastik terpal atau sejenisnya untuk memberikan perlindungan ekstra. Jangan lupa, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan.

Tumpukan semen yang sangat banyak biasanya diletakkan di dalam gudang khusus.

cement-storage

  1. AGREGAT
    Disebut juga kerikil. Agregat ada dua jenis: agregat kasar dan agregat halus. Agregat kasar berupa kerikil-kerikil atau jenis crushed rock. Sementara agregat halus biasanya terdiri dari pasir dan kerikil halus. Pasir harus pasir beneran, bukan pasir pecahan bata atau plesteran yang dihaluskan.

Hal-hal tentang agregat.

  • Kuat dan keras! Agregat yang rapuh dan keropos bisa menurunkan kualitas beton.

agg-strong

  • Tahan terhadap waktu dan cuaca seekstrim apapun. Ada jenis batu-batuan yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca sehingga mudah pecah. Jenis ini tidak cocok untuk dijadikan agregat beton.

agg-durability

  • Tidak reaktif (secara kimia). Agregat tidak boleh bereaksi terhadap kandungan kimia dari semen, sebab dapat menurunkan kualitas beton.
  • Bersih. Jika permukaan agregat terdapat lapisan lempur atau tanah, maka lekatan antara agregat dengan semen tidak akan  maksimal.agg-clean
  • Gradasi ukuran. Ukuran agregat harus bermacam-macam. Tidak boleh didominasi oleh satu ukuran tertentu. Gradasi ukuran ini akan membuat beton manjadi padat dan lebih kuat.agg-gradual
  • Agregat bulat lebih mudah dicampur, sementara agregat bersudut sedikit lebih susah tapi bisa membuat beton lebih kuat.agg-round

Penyimpanan Agregat
Agregat harus diletakkan di tempat yang bersih dari kotoran seperti dedaunan, ranting pohon, lumpur, dan sampah-sampah kecil lainnya. Jika agregat terlalu basah (misalnya kena hujan), maka takaran air sewaktu mencampur beton boleh dikurangi.

 

  1. AIR

waterAir berfungsi untuk “melarutkan” semen sehingga menjadi pasta yang kemudian mengikat semua agregat dari yang paling besar sampai paling halus.

Air harus bersih, bebas kotoran atau sampah, dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat mempengaruhi beton. Air tanah (bor) paling banyak digunakan untuk mencampur adukan beton. Air laut tidak disarankan, karena bisa menyebabkan karat pada besi tulangan.

drink-water

 

  1. ADMIXTURE (Aditif)
    Zat aditif biasanya ditambahkan untuk keperluan tertentu, misalnya untuk meningkatkan mutu beton, mempercepat proses pengerasan dan pengeringan beton, mengubah tingkat keenceran sehingga mudah dituang, dll.

 

BAGAIMANA PROSES PENCAMPURAN BAHAN-BAHAN TERSEBUT?

Agregat kasar dan agregat halus dicampur terlebih dahulu. Kemudian sejumlah semen ditambahkan dan diaduk ke campuran agregat. Air ditambahkan sedikit demi sedikit sehingga semen dapat berubah menjadi pasta dan merekatkan agregat dengan baik.

 

Sumber : https://duniatekniksipil.web.id/753/dasar-dasar-beton-1-material-beton/

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑

Design a site like this with WordPress.com
Get started